Saturday 13 June 2015

Natah: Prelude

"How do you see your Bali?" tanya Marcia ke kelas malam itu.
Saya sendiri tidak tau apa tujuan saya di kelas ini.
Kelas malam, wajah asing — kecuali Krisna Sudarma tentunya.
Dan malam itu saya memaparkan ide saya tentang Bali dan potensinya.
Begini saya melihat Bali. Dan… malam itu saya belajar tentang sebuah apresiasi.
Bagaimana menilai sesuatu sewajarnya dengan nalar, hati, dan pikiran.


Memaknai Perjalanan

Kini waktunya saya untuk meneruskan pemikiran ini.
Pemikiran teoritis yang dibuat lebih menyenangkan oleh Marcia.
Belajar dari pengalaman tahun lalu, banyak pendekatan baru yang saya terapkan kali ini.
Selain itu? Saya dipertemukan kembali dengan kelas favorit saya.

Dimulai dengan mewajibkan mereka menyaksikan film mikir.
Tujuannya, agar mereka mampu mengemas sebuah pemikiran dalam alur yang nyaman.
Empat bulan berlalu, antusias selalu ada, drama? ada.
Dan seperti biasa, selalu ada yang berguguran.

Dan berikut adalah beberapa foto hasil asistensi empat bulan ini:

Yatim

Bernaung Hidup di Ponegoro

Pol Sinoge

Tukad Mati

Kolam Abadi

Tetap Kuat

Gong Kebyar

Tainsiat

Overall, sangat menyenangkan. Antuasiasme tinggi.
Perkembangan mereka juga cukup pesat dari terakhir kami bertemu.

Well done, guys!

Terima kasih atas team worknya!

Untuk foto lainnya bisa dilihat di sini


Best regards,

Ésha Satrya

No comments:

Post a Comment