Saturday 15 October 2016

Doria

Sudah hampir di penghujung tahun. Sibuk sana dan sibuk sini.
Banyak ide dan impian yang dalam tahap penggarapan.
Ada juga kegagalan-kegagalan yang berhasil tercapai di tahun ini.
Dosa rasanya jika tidak menulis di blog kesayangan ini.
…dan kali ini saya mau menulis tentang hal yang paling banyak mengambil waktu saya selain bekerja: halo, rumah.


Regeneration




"I think we should hang out more"
Kata saya ke sepupu suatu siang di pemakaman kakek.

Semesta maha mendengar, di tahun ini sudah beberapa kali kami dipanggil untuk pulang.
…ya bukan juga dengan upacara pemakaman terus, 'mes. (semesta — RED)

Setelah sangat lama tidak pulang, tahun-tahun belakangan saya mulai dibuat akrab dengan rumah.
Tahun lalu, di umur 27 tahun saya baru didekatkan dengan sosok kakek yang sosoknya tertutup — seperti saya.
2016, menjadi tahun yang intens di rumah. Dimulai dengan pernikahan sepupu kami.
Yang kemudian dilanjutkan dengan upacara kematian-kematian yang… beruntun.
Tidak lupa dengan upacara-upacara besar lainnya yang mewajibkan saya dan sepupu lainnya untuk bergabung.
…ya, tidak terasa kami sudah (beranjak) dewasa.
Bukan lagi anak kecil yang banyak pemakluman untuk menjadi bebas seenaknya.
As we called: live authentically.


Relatives


The Witness


The Others

The Rest

Welcome


The Town


A Selfportrait

Home

The Wait

Grown Up

Regeneration

The Dance

Departure

Home

End

Lazy Day

Homecoming

The Ritual

Regeneration

Regeneration

Tidak terasa kami menginjak fase di mana orangtua kami dulu berlaku di keluarga besar.
Dulu yang lebih memilih untuk bermain dengan teman seumuran dan menjadi liar, kini sudah terbiasa dan mulai nyaman untuk menghias penjor, merajan, atau mengangkat benda berat dan berbincang tentang hal-hal politik bersama paman-paman dan kakek.
Ya, banyak hal terlah berubah.

Setelah belasan hari yang padat kami lalui di bulan Agustus.
Banyak hal-hal kecil yang membuat kami para amatir berpikir banyak.
Yang dulu liar dan menyusahkan, siap untuk menjaga diri dan disusahkan.
Ikhlas kok, untuk siapa lagi selain keluarga?
Mereka yang ada sampai saatnya harus pergi.

Sudah untuk waktunya bersedih.
Masih panjang PR yang ditunggu untuk diselesaikan.


The Ritual

The Goodbye

Salam,

Ésha Satrya

Foto lainnya bisa dilihat di sini

4 comments: